Beberapa tahun
belakangan ini sering terjadi gempa bumi khususnya di daerah Indonesia karena
letaknya yang berada di pertemuan antar lempeng bumi. Korban yang timbul akibat
bencana ini juga tidak dalam jumlah yang sedikit. Oleh karena itu saat ini
perlu dilakukan pengawasan mengenai kelayakan bangunan-bangunan lama untuk
menahan gaya gempa khususnya gaya gempa yang sesuai dengan peraturan SNI gempa
yang baru. Bangunan khususnya bangunan tinggi perlu memperhatikan bahaya dari
getaran yang terjadi karena dapat menimbulkan kerusakan atau bahkan keruntuhan
pada bangunan, salah satu penyebab getaran adalah gempa bumi.
Gempa merupakan
fenomena alam yang paling mengkhawatirkan, karena tempat dan waktu yang tidak
dapat diperkirakan kapan akan terjadinya. Makalah ini membahas salah satu usaha dalam
memperbaiki ketahanan suatu bangunan terhadap gaya gempa, yaitu dengan
menggunakan alat peredam (damper) khususnya friction damper, maka periode getar
untuk bangunan dengan damper lebih kaku karena friction damper menyumbang
kekakuan pada struktur keseluruhan. Deformasi struktur berubah dengan adanya
penambahan damper (garis biru).
Selain itu terlihat bahwa terjadi reduksi
deformasi sekitar 60% untuk arah X dan Y akibat penambahan damper dari hasil
analisis respon spektra. Untuk mengetahui besarnya pengaruh alat peredam dalam
suatu bangunan, maka dilakukan analisis bangunan terhadap gaya gempa untuk
mendapatkan beberapa parameter komparatif untuk membandingkan tingkah laku
antara bangunan tanpa peredam dan menggunakan alat peredam. Reduksi gaya aksial
maksimum terdapat pada lantai 10 yaitu sebesar 20%. Reduksi ini disebabkan
karena adanya friction damper, maka terbukti bahwa sebagian besar gaya gempa
telah diserap oleh damper. Dengan penambahan damper pada struktur maka momen
yang terjadi pada kolom menjadi lebih kecil. Analisis dalam hal ini dibantu
dengan menggunakan program SAP 2000. Hasilnya menunjukan bahwa alat peredam
memberikan peningkatan performa bangunan yang cukup baik untuk menahan gaya
gempa sehingga pemasangan damper pada bagunan lama menjadi salah satu solusi
yang baik. Perlunya perhatian yang besar dari para ahli struktur di Indonesia
terhadap pengembangan alat damper, mengingat wilayah Indonesia merupakan
wilayah potensial gempa.
https://journal.untar.ac.id/index.php/jmistki/article/view/442/387
Alif Rachmatullah 10315544 4TA06 I Kadek Bagus Widana Putra Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar