Minggu, 10 April 2016

MANUSIA DAN PENDERITAAN 1

A. Pengertian Penderitaan

Penderitaan berasal dari kata derita. Derita memiliki arti menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada yang ringan. Peranan individu juga menentukan berat atau tidaknya penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu menjadi penderitaan bagi orang lain. Suatu penderitaan dapat menjadi energi pembangkit bagi seseorang atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.

Penderitaan akan dialami oleh semua orang karena itu merupakan resiko dalam kehidupan. Tuhan memberikan kesenangan dan kebahagiaan pada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan pada umatnya agar tidak berpaling terhadapNya. Bagi manusia yang taat, musibah yang diberikan padanya akan membuatnya cepat bertobat kepadaNya dan bersikap pasrah pada nasib yang ditentukan Tuhan atas dirinya. Pasrah karena yakin akan kekuasaan Tuhan yang memang jauh lebih besar dari dirinya. Dalam kepasrahan akan diperoleh kedamaian dalam hatinya, sehingga secara berangsur-angsur akan berkurang penderitaan yang dialaminya, untuk nantinya bersyukur pada Tuhan karena tidak diberikan penderitaan yang lebih berat.


B. Contoh-Contoh Penderitaan
1. Bernasib buruk dikarenakan perbuatan buruk manusia dalam hubungan sesama manusia dan alam sekitarnya. Perbedaan nasib dengan takdir adalah jika takdir ditentukan oleh Tuhan sedangkan nasib buruk penyebabnya karena ulah manusia sendiri. 
2. Kehilangan orang tua merupakan penderitaan yang paling sering dijumpai dan akan menjadi kesedihan, tetapi diharapkan agar seseorang tidak terlalu berlarut-larut dalam penderitaan karena semua yang hidup akan kembali ke Tuhannya.
3. Mengalami kemiskinan, dimana seseorang merasa ia tidak pernah cukup dengan apa yang ia miliki sehingga merasa menderita karena tidak bisa memiliki sesuatu yang ia inginkan. Dikarenakan kurangnya rasa syukur manusia atas segala yang telah diberikan oleh Tuhannya.



C. Pengertian Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan rohani dan jasmani, akibat siksaan yang dialami seseorang akan menimbulkan penderitaan. Banyak media online yang memberitakan tentang sisaan ini, padahal ini dapat merusak moral anak anak muda kita yang masih di bawah umur.




D. Pengertian Phobia
Phobia menurut ahli-ahli ilmu jiwa diartikan suatu gejala psikologis mendalam yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sedangkan ahli-ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa phobia adalah problemanya dan tidak perlu mencari sebab dan supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Tekanan dan ketegangan disebabkan karena penderita hidup dalam ketakutan secara terus-menerus yang membuat penderita keadaanya lebih parah berkali-kali lipat.



E. Jenis-Jenis Siksaan yang Bersifat Psikis
1. Kebimbangan, keadaan dimana seseorang tidak dapat menentukan atau memutuskan pilihan mana yang akan diambil. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam keadaan tidak menentu, sehingga ia tersiksa dalam keadaan tersebut.
2. Kesepian adalah keadaan dimana seseorang merasa sendirian didalam dirinya atau jiwanya, hampa dalam kehidupannya walaupun berada dalam lingkaran keramaian.
3. Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat membuat seseorang merasa tersiksa secara batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya maka disebut sebagai phobia.



F. Penyebab Seseorang Ketakutan
1. Claustrophobia dan Agoraphobia
Claustrophobia adalah ketakutan akan ruangan yang sempit atau tertutup. Agoraphobia adalah ketakutan pada tempat terbuka. 

2. Gemang merupakan ketakutan seseorang terhadap tempat yang tinggi. Hal itu disebabkan karena ia takut berada di tempat yang tinggi.

3. Kegelapan, seseorang takut pada kegelapan dikarenakan dalam pikirannya saat dalam kegelapan akan muncul sesuatu yang menyeramkan.

4. Kesakitan contohnya pada seseorang yang takut diinjeksi berteriak sebelum jarum injeksi disuntikkan ke tubuhnya

5. Kegagalan merupakan ketakutan yang disebabkan karena merasa bahwa apa yang dijalankan akan mengalami kegagalan. Trauma yang terjadi akan menyebabkan diri seseorang ketakutan jika kejadian tersebut terulang kembali.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar