Kamis, 10 Januari 2019

PENGARUH FRICTION DAMPER TERHADAP RETROFITTING BANGUNAN DI JAKARTA (Universitas Gunadarma Review)



Beberapa tahun belakangan ini sering terjadi gempa bumi khususnya di daerah Indonesia karena letaknya yang berada di pertemuan antar lempeng bumi. Korban yang timbul akibat bencana ini juga tidak dalam jumlah yang sedikit. Oleh karena itu saat ini perlu dilakukan pengawasan mengenai kelayakan bangunan-bangunan lama untuk menahan gaya gempa khususnya gaya gempa yang sesuai dengan peraturan SNI gempa yang baru. Bangunan khususnya bangunan tinggi perlu memperhatikan bahaya dari getaran yang terjadi karena dapat menimbulkan kerusakan atau bahkan keruntuhan pada bangunan, salah satu penyebab getaran adalah gempa bumi.
Gempa merupakan fenomena alam yang paling mengkhawatirkan, karena tempat dan waktu yang tidak dapat diperkirakan kapan akan terjadinya.  Makalah ini membahas salah satu usaha dalam memperbaiki ketahanan suatu bangunan terhadap gaya gempa, yaitu dengan menggunakan alat peredam (damper) khususnya friction damper, maka periode getar untuk bangunan dengan damper lebih kaku karena friction damper menyumbang kekakuan pada struktur keseluruhan. Deformasi struktur berubah dengan adanya penambahan damper (garis biru).
Selain itu terlihat bahwa terjadi reduksi deformasi sekitar 60% untuk arah X dan Y akibat penambahan damper dari hasil analisis respon spektra. Untuk mengetahui besarnya pengaruh alat peredam dalam suatu bangunan, maka dilakukan analisis bangunan terhadap gaya gempa untuk mendapatkan beberapa parameter komparatif untuk membandingkan tingkah laku antara bangunan tanpa peredam dan menggunakan alat peredam. Reduksi gaya aksial maksimum terdapat pada lantai 10 yaitu sebesar 20%. Reduksi ini disebabkan karena adanya friction damper, maka terbukti bahwa sebagian besar gaya gempa telah diserap oleh damper. Dengan penambahan damper pada struktur maka momen yang terjadi pada kolom menjadi lebih kecil. Analisis dalam hal ini dibantu dengan menggunakan program SAP 2000. Hasilnya menunjukan bahwa alat peredam memberikan peningkatan performa bangunan yang cukup baik untuk menahan gaya gempa sehingga pemasangan damper pada bagunan lama menjadi salah satu solusi yang baik. Perlunya perhatian yang besar dari para ahli struktur di Indonesia terhadap pengembangan alat damper, mengingat wilayah Indonesia merupakan wilayah potensial gempa.

https://journal.untar.ac.id/index.php/jmistki/article/view/442/387

Alif Rachmatullah 10315544 4TA06 I Kadek Bagus Widana Putra Teknik Sipil Universitas Gunadarma