Pandangan Hidup
Pandangan hidup merupakan sebuah hasil penalaran,
pemikiran akal, sehingga dapat diakui kebenarannya. Kemudian atas dasar
pemikiran ini manusia menggunaknnya sebagai pedoman, petunjuk, arahan dalam
kehidupannya. Pandangan juga dapat diartikan sebagai pertimbangan, pendapat
yang diperoleh dari hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah
dalam waktu dna tempat hidupnya yang dapat digunakan sebagai petunjuk hidup di
dunia.
· Macam-macam Sumber Pandangan Hidup
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan
ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasaikan
asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
(A) Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu
pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
(B) Pandangan hidup yang berupa ideologi yang
disesuaikan dengan kebudayaan dan norms yang terdapat pada negara tersebut.
(C) Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan
hidup yang relatif kebenarannya.
· Pengertian Ideologi
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata
ideologi sendiri diciptakan olehDestutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk
mendefinisikan “sains tentang ide“. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang
komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu. Secara umum bisa diartikan
sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang
dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan utama dibalik ideologi adalah
untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah
sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan
pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara
implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak
diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.(definisi ideologi Marxisme).
· Macam-macam Ideologi yang ada
1
. Komunisme
Komunisme adalah paham yang mendahulukan
kepentingan umum diatas kepentingan pribadi dan golongan, paham komunis juga
menyatakan semua hal dan sesuatu yang ada di suatu negara dikuasai secara mutlak
oleh negara tersebutPenganut faham ini berasal dari Manifest der
Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah
manifes politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori
mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah
dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah
satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik.
Negara yang masih menganut komunisme adalah
Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos.
2. Liberalisme
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi,
pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa
kebebasan adalah nilai politik yang utama.
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu
masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.
Liberalisme menghendaki adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar
yang mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang relatif bebas, dan suatu
sistem pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap
pemilikan individu
Negara penganut Liberalisme yaitu:
Amerika Serikat, Argentina, YUnani, Rusia, Zimbawe,
Australia, Jerman, Spanyol, Swedia dll.
3. Kapitalisme
Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang
meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan
sebesar-besarnya. Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak
ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, hal
ini dikenal dengan sebutan guild sebagai cikal bakal kapitalisme. Adam Smith
adalah tokoh ekonomi kapitalis klasik yang menyerang merkantilisme yang
dianggapnya kurang mendukung ekonomi masyarakat. Ia menyerang para psiokrat
yang menganggap tanah adalah sesuatu yang paling penting dalam pola produksi.
Gerakan produksi haruslah bergerak sesuai konsep MCM (Modal-Comodity-Money,
modal-komoditas-uang), yang menjadi suatu hal yang tidak akan berhenti karena
uang akan beralih menjadi modal lagi dan akan berputar lagi bila
diinvestasikan. Adam Smith memandang bahwa ada sebuah kekuatan tersembunyi yang
akan mengatur pasar (invisible hand), maka pasar harus memiliki laissez-faire
atau kebebasan dari intervensi pemerintah. Pemerintah hanya bertugas sebagai
pengawas dari semua pekerjaan yang dilakukan oleh rakyatnya.
Negara yang menganut paham kapitalisme adalah
Inggris, Belada, Spanyol, Australia, Portugis, dan Perancis.
4. Fasisme
Fasisme merupakan sebuah paham politik yang
mengangungkan kekuasaan absolut tanpa demokrasi. Dalam paham ini, nasionalisme
yang sangat fanatik dan juga otoriter sangat kentara.
Kata fasisme diambil dari bahasa Italia, fascio,
sendirinya dari bahasa Latin, fascis, yang berarti seikat tangkai-tangkai kayu.
Ikatan kayu ini lalu tengahnya ada kapaknya dan pada zaman Kekaisaran Romawi
dibawa di depan pejabat tinggi. Fascis ini merupakan simbol daripada kekuasaan
pejabat pemerintah.
Negara yang menganut paham faiisme adalah Italia,
Jerman .
5. Sosialisme
Sosialisme atau sosialis adalah paham yang
bertujuan membentuk negara kemakmuran dengan usaha kolektif yang produktif dan
membatasi milik perseorangan. Sosialisme dapat mengacu ke beberapa hal yang
berhubungan dengan ideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan negara.
Istilah ini mulai digunakan sejak awal abad ke-19. Dalam bahasa Inggris,
istilah ini digunakan pertama kali untuk menyebut pengikut Robert Owen pada
tahun 1827. Di Perancis, istilah ini mengacu pada para pengikut doktrin Saint-Simon
pada tahun 1832 yang dipopulerkan oleh Pierre Leroux dan J. Regnaud dalam
l'Encyclopédie Nouvelle[1]. Penggunaan istilah sosialisme sering digunakan
dalam berbagai konteks yang berbeda-beda oleh berbagai kelompok, tetapi hampir
semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan
buruh tani pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20 berdasarkan prinsip
solidaritas dan memperjuangkan masyarakat egalitarian yang dengan sistem
ekonomi menurut mereka dapat melayani masyarakat banyak daripada hanya
segelintir elite. Negara yang menganut paham sosialisme adalah Kuba dan
Venezuela.
6. Anarkisme
Anarkisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa
segala bentuk negara, pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah lembaga-lembaga
yang menumbuhsuburkan penindasan terhadap kehidupan, oleh karena itu negara,
pemerintahan, beserta perangkatnya harus dihilangkan/dihancurkan.
Secara spesifik pada sektor ekonomi, politik, dan
administratif, Anarki berarti koordinasi dan pengelolaan, tanpa aturan
birokrasi yang didefinisikan secara luas sebagai pihak yang superior dalam
wilayah ekonomi, politik dan administratif (baik pada ranah publik maupun
privat).
7. Konservatisme
Hal atau unsure yang terkandung di dalamnya, antara
lain:
1. inti pemikiran : memelihara kondisi yang ada,
mempertahankan kestabilan, baik berupa kestabilan yang dinamis maupun
kestabilan yang statis. Tidak jarang pula bahwa pola pemikiran ini dilandasi
oleh kenangan manis mengenai kondisi kini dan masa lampau
2. filsafatnya adalah bahwa perubahan tidak selalu
berarti kemajuan. Oleh karena itu, sebaiknya perubahan berlangsung tahap demi
tahap, tanpa menggoncang struktur social politik dalam negara atau masyarakat
yang bersangkutan.
3. landasan pemikirannya adalah bahwa pada dasarnya
manusia lemah dan terdapat “evil instinct and desires” dalam dirinya. oleh
karena itu perlu pola-pola pengendalian melalui peraturan yang ketat
4. system pemerintahan (boleh): demokrasi,
otoriter.
8. Pancasila
Pancasila terdiri dari dua kata dari Sansekerta:
pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila sebagai dasar
negara Republik Indonesia berisi:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Pancasila adalah IDEOLOGI Negara Indonesia.
9. Demokrasi
Demokrasi artinya hukum untuk rakyat oleh rakyat.
kata ini merupakan himpunan dari dua kata : demos yang berarti rakyat, dan
kratos berarti kekuasaan. Jadi artinya kekuasaan ditangan rakyat.Sebenarnya
pemikiran untuk melibatkan rakyat dalam kekuasaan sudah muncul sejak zaman
dahulu. Di beberapa kota Yunani didapatkan bukti nyata yang menguatkan hal ini,
seperti di Athena dan Sparta. Hal ini pernah diungkapkan Plato, bahwa sumber
kepemimpinan ialah kehendak yang bersatu milik rakyat. dalam suatu kesempatan
Aristoteles menjelaskan macam-macam pemerintahan, dengan berkata,“ada tiga mcam
pemerintahan: kerajaan, aristokrasi, republik, atau rakyat memagang sendiri
kendali urusannya.”
1. inti pemikiran: kedaulatan ditangan rakyat
2. filsafat : menurut Dr. M. Kamil Lailah
menetapkan tiga macam justifikasi ilmiah dari prinsip demokrasi, yaitu: a.
ditilik dari pangkal tolak dan perimabngan yang benar, bahwa system ini
dimaksudkan untuk kepentingan social dan bukan untuk kepentingan individu, b.
unjustifikasi berbagai macam teori yang bersebrangan dengan prinsip demokrasi,
c. opini umum dan pengaruhnya
3. landasan pemikiran. Rakyat membuat ketetapan
hukum bagi dirinya sendiri lewat dewan perwakilan, yang kemudian dilaksanakan
oleh pihak pemerintah atau eksekutif.
4. system pemerintahan (harus) : domokrasi. Negara
Penganutnya adalah Inggris, Norwegia, Denmark, Swedia, Belanda, Belgia,
Australia, Selandia Baru, Israel, dan Venezuela.
10. Marxisme
Marxisme, dalam batas-batas tertentu bisa dipandang
sebagai jembatan antara revolusi Prancis dan revolusi Proletar Rusia tahun
1917. Untuk memahami Marxisme sebagai satu ajaran filsafat dan doktrin
revolusioner, serta kaitannya dengan gerakan komunisme di Uni Soviet maupun di
bagian dunia lainnya, barangkali perlu mengetahui terlebih dahulu kerangka
histories Marxisme itu sendiri.
Berbicara masalah Marxisme, memang tidak bisa lepas
dari nama-nama tokoh seperti Karl Marx (1818-1883) dan Friedrich Engels (1820-1895).
Kedua tokoh inilah yang mulai mengembangkan akar-akar komunisme dalam
pengertiannya yang sekarang ini. Transisi dari kondisi masyarakat agraris ke
arah industrialisasi menjadi landasan kedua tokoh diatas dalam mengembangkan
pemikirannya. Dimana eropa barat telah menjdai pusat ekonomi dunia, dan adanya
kenyataan di mana Inggris Raya berhasil menciptakan model perkembangan ekonomi
dan demokrasi politik.Tiga hal yang merupakan komponen dasar dari Marxisme
adalah :
1. filsafat dialectical and historical materialism
2. sikap terhadap masyarakat kapitalis yang
bertumpu pada teori nilai tenaga kerja dari David Ricardo (1772) dan Adam Smith
(1723-1790)
3. menyangkut teori negara dan teori revolusi yang
dikembangkan atas dasar konsep perjuangan kelas. Konsep ini dipandang mampu
membawa masyarakat ke arah komunitas kelas.
Dalam teori yang dikembangkannya, Marx memang
meminjam metode dialektika Hegel. Menurut metode tersebut, perubahan-perubahan
dalam pemikiran, sifat dan bahkan perubahan masyarakat itu sendiri berlangsung
melalui tiga tahap, yaitu tesis (affirmation), antitesis (negation), dan
sintesisI (unification). Dalam hubungan ini Marx cendrung mendasarkan pemikiran
kepada argumentasi Hegel yang menandaskan bahwa kontradiksi dan konflik dari
berbagai hal yang saling berlawanan satu sama lain sebenarnya bisa membawa
pergeseran kehidupan social-politik dari tingkat yang sebelumnya ke tingkat
yang lebih tinggi. Selain dari itu, suatu tingkat kemajuan akan bisa dicapai
dengan jalan menghancurkan hal-hal yang lama dan sekaligus memunculkan hal-hal
yang baru.
Pengertian Cita-cita
Cita-cita menurut definisi
adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada
orang hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup.Cita-cita
itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita
yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu
sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut
dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang
dianggap cita-cita itu.
3 Faktor yang
menentukan dapat atau tidaknya seseorang mencapai cita – citanya antara lain :
– Manusia itu sendiri,
– Kondisi yang dihadapi dalam rangka mencapai cita –
cita tersebut,
– Seberapa tinggi cita – cita yang ingin dicapai.
2 Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapai
tidaknya cita – citanya antara lain :
– Faktor yang menguntungkan, dan
– Faktor yang menghambat.
Contoh-contoh Cita-cita
Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau
kebutuhan manusia itu adalah :
1. Kelangsungan hidup
2. Keamanan
3. Hak dan kewajiban
mencintai dan dicintai
4. Diakui lingkungan
5. Perwujudan
cita-cita
Pengertian Kebajikan
Pengertian Kebajikan adalah merupakan suatu
tindakan, perilaku, kebiasaan untuk berbuat bajik / baik atau dalam kondisi
ideal merupakan perilaku yg telah dapat mengikuti tuntunan watak sejati secara
alami. Dari ayat2 suci diatas dapat diambil kesimpulan, pengertian Kebajikan yg
bercahaya itu karena hanya pada yg ber Kebajikan, Tian akan berkenan
melindungi, melimpahkan berkah rahmatNya (maka digambarkan sbg Kebajikan yg
Bercahaya). Ada pula pendapat yg lain, dikatakan bercahaya karena ketika
seseorg melakukan kebajikan tanpa pamrih berdasarkan panggilan watak sejatinya,
aura org tsb akan berubah menjadi terang / berkilau. Kebajikan atau kebaikan
pada hakikatnya adalah perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan
norma-norma agama atau etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya
manusia itu baik dan makhluk bermoral. Dia adalah seorang individu yang utuh,
terdiri atas jiwa dan raga. Dia memiliki hati yang pada hakikatnya lagi,
memihak pada kebenaran dan selalu mengeluarkan pendapat sendiri tentang pribadinya,
perasaannya, cita-citanya, dan hal-hal lainnya. Dari yang dirasakan manusia
tersebut, manusia cenderung lebih memihak pada kebaikan untuk dirinya sendiri.
Inilah yang membuat sebagian manusia ‘terpilah’ menjadi manusia egois, yang
seringkali seperti tidak mengenal kebajikan.Untuk melihat apa itu kebajikan,
kita harus melihat dari 3 segi, yaitu :
a. Manusia sebagai pribadi, yang menentukan
baik-buruknya adalah suara hati.
b. Manusia sebagai anggota masyarakat atau makhluk
sosial,
c. Manusia hidup bermasyarakat, saling membutuhkan,
saling menolong, dan saling menghargai anggota masyarakat
Faktor-faktor yang Menentukan Tingkah Laku
Seseorang
A. Faktor Internal
Tingkah laku manusia adalah corak kegiatan yang
sangat dipengaruhi oleh faktor yang ada dalam dirinya. Faktor-faktor intern
yang dimaksud antara lain jenis ras/keturunan, jenis kelamin, sifat fisik,
kepribadian, bakat, dan intelegensia. Faktor-faktor tersebut akan dijelaskan
secara lebih rinci seperti di bawah ini.
1) Jenis Ras/ Keturunan
Setiap ras yang ada di dunia memperlihatkan tingkah
laku yang khas. Tingkah laku khas ini berbeda pada setiap ras, karena memiliki
ciri-ciri tersendiri. Ciri perilaku ras Negroid antara lain bertemperamen
keras, tahan menderita, menonjol dalam kegiatan olah raga. Ras Mongolid
mempunyai ciri ramah, senang bergotong royong, agak tertutup/pemalu dan sering
mengadakan upacara ritual. Demikian pula beberapa ras lain memiliki ciri
perilaku yang berbeda pula.
2) Jenis Kelamin
Perbedaan perilaku berdasarkan jenis kelamin antara
lain cara berpakaian, melakukan pekerjaan sehari-hari, dan pembagian tugas
pekerjaan. Perbedaan ini bisa dimungkikan karena faktor hormonal, struktur
fisik maupun norma pembagian tugas. Wanita seringkali berperilaku berdasarkan
perasaan, sedangkan orang laki-laki cenderug berperilaku atau bertindak atas
pertimbangan rasional.
3) Sifat Fisik
Kretschmer Sheldon membuat tipologi perilaku
seseorang berdasarkan tipe fisiknya. Misalnya, orang yang pendek, bulat,
gendut, wajah berlemak adalah tipe piknis. Orang dengan ciri demikian dikatakan
senang bergaul, humoris, ramah dan banyak teman.
4) Kepribadian
Kepribadian adalah segala corak kebiasaan manusia
yang terhimpun dalam dirinya yang digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan
diri terhadap segala rangsang baik yang datang dari dalam dirinya maupun dari
lingkungannya, sehingga corak dan kebiasaan itu merupakan suatu kesatuan
fungsional yang khas untuk manusia itu. Dari pengertian tersebut, kepribadian
seseorang jelas sangat berpengaruh terhadap perilaku sehari-harinya.
5) Intelegensia
Intelegensia adalah keseluruhan kemampuan individu
untuk berpikir dan bertindak secara terarah dan efektif. Bertitik tolak dari
pengertian tersebut, tingkah laku individu sangat dipengaruhi oleh
intelegensia. Tingkah laku yang dipengaruhi oleh intelegensia adalah tingkah
laku intelegen di mana seseorang dapat bertindak secara cepat, tepat, dan mudah
terutama dalam mengambil keputusan.
6) Bakat
Bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang
memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai suatu kecakapan,
pengetahuan dan keterampilan khusus, misalnya berupa kemampuan memainkan musik,
melukis, olah raga, dan sebagainya
B. Faktor Eksternal
1) Pendidikan
Inti dari kegiatan pendidikan adalah proses belajar
mengajar. Hasil dari proses belajar mengajar adalah seperangkat perubahan
perilaku. Dengan demikian pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku
seseorang. Seseorang yang berpendidikan tinggi akan berbeda perilakunya dengan
orang yang berpendidikan rendah.
2) Agama
Agama akan menjadikan individu bertingkah laku
sesuai dengan norma dan nilai yang diajarkan oleh agama yang diyakininya.
3) Kebudayaan
Kebudayaan diartikan sebagai kesenian, adat
istiadat atau peradaban manusia. Tingkah laku seseorang dalam kebudayaan
tertentu akan berbeda dengan orang yang hidup pada kebudayaan lainnya, misalnya
tingkah laku orang Jawa dengan tingkah laku orang Papua.
4) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di
sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan
berpengaruh untuk mengubah sifat dan perilaku individu karena lingkungan itu
dapat merupakan lawan atau tantangan bagi individu untuk mengatasinya. Individu
terus berusaha menaklukkan lingkungan sehingga menjadi jinak dan dapat
dikuasainya.
5) Sosial Ekonomi
Status sosial ekonomi seseorang akan menentukan
tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga
status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi perilaku seseorang.
Pengertian Usaha atau
Perjuangan
Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk
mewujudkan cita – cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk melanjutkan
hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan, perjuangan untuk
hidup dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan manusia tak dapat
hidup sempurna. Apabila manusia ingin menjadi kaya, ia harus kerja keras. Bila
seseorang ingin menjadi ilmuwan, ia harus rajin belajar dan mengikuti semua
ketentuan akademik.
Kerja keras itu dapat dilakukan denga otak/ilmu
atau jasmani/tenaga, dan bisa juga keduanya. Para ilmuwan lebih banyak bekerja
keras dengan otak/ilmunya daripada jasmani/tenaganya. Sebaliknya buruh bekerja
keras dengan jasmani/tenaganya daripada otaknya. Kerja keras pada dasarnya
menghargai dan menigkatkan harkat dan martabat manusia. Pemalas membuat manusia
itu miskin, melarat dan tidak mempunyai harkat dan martabat. Karena itu tidak
boleh bermalas – malasan, bersantai – santai dalam hidup ini. Santai dan
istirahat ada waktunya dan manusia yang mengaturnya.
Pengertian Kepercayaan dan
Keyakinan
Keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh
manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai
kebenaran. Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka
keyakinan seseorang tidak selalu benar atau, keyakinan semata bukanlah jaminan
kebenaran. Contoh: Pada suatu masa, manusia pernah meyakini bahwa bumi
merupakan pusat tata surya, belakangan disadari bahwa keyakinan itu keliru.
Kepercayaan adalah suatu keadaan psikologis pada saat seseorang menganggap
suatu premis benar.
Aliran-aliran dalam Filsafat
1. Rasionalisme
· Muncul pada abad 17
· Rasionalisme berpendapat bahwa sumber pengetahuan
yang dapat dipercaya adalah rasio atau akal (Harun Hadiwijono, 1980)
· Metode yang digunakan adalah metode deduktif, yaitu
suatu penalaran yang mengambil kesimpulan dari suatu kebenaran yang bersifat
umum untuk diterapkan kepada hal-hal yang bersifat khusus
· Tokoh-tokoh filsafat dari mazhab rasionalisme
diantaranya adalah Rene Descartes, Blaise Pascal, Baruch Spinoza.
· Tokoh rasionalisme yang sangat berpengaruh adalah
Rene Descartes yang disebut juga bapak filsafat modern. Salah satu pernyataan
paling populer dari Descartes adalah cogito ergo sum, yang artinya aku berpikir
maka aku ada.
2. Empirisme
· Mazhab ini muncul sezaman dengan rasionalisme yaitu
pada abad 17.
· Empirisme berpendapat bahwa empiri atau
pengalamanlah yang menjadi sumber pengetahuan, baik pengetahuan lahiriah maupun
batiniah.
· Metode yang dipercayai adalah induktif, yaitu suatu
penalaran yang mengambil kesimpulan dari suatu kebenaran yang bersifat khusus
untuk diterapkan kepada hal-hal yang bersifat umum
· Beberapa tokoh dari aliran ini diantaranya adalah
Thomas Hobbes, John Locke dan David Hume.
· Thomas Hobbes misalnya berpendapat bahwa pengalaman
adalah awal dari semua pengetahuan. Hanya pengalamanlah yang memberi kepastian.
Filsafat harus diarahkan kepada fakta-fakta yang diamati, dengan maksud untuk
mencari sebab-sebab terjadinya sebuah realitas.
3. Idealisme
· Kata idealisme pertama kali digunakan secara
filosofis oleh Leibniz, seorang filosof Jerman pada pertengahan abad 17.
· Kata “Idealisme” di sini dimaksudkan untuk
menerapkan pemikiran Plato.
· Idealisme berpendat bahwa seluruh realitas itu
bersifat spiritual/psikis, dan materi yang bersifat fisik sebenarnya tidak ada.
· Idealisme di Jerman memuncak pada pemikiran George
Wilhelm Friedrech Hegel (1770-1831).
· Menurut Hegel, yang mutlak adalah roh yang
mengungkapkan diri di dalam alam, agar dapat sadar akan dirinya sendiri.
· Filsafat Hegel menggunakan metode dialektik, yaitu
suatu metode yang mengusahakan kompromi dari keadaan yang berlawanan. Bentuknya
adalah tesa, antitesa dan sintesa
4. Positivisme
· Mazhab ini berkembang pada abad 19.
· Positivisme berpendapat bahwa pemikiran filsafat
berpangkal dari apa yang telah diketahui, yang faktual, yang positif. Sehingga
sesuatu yang sifatnya metafisik ditolak.
· Positivisme dan empirisme memiliki kesamaan, yaitu
bahwa keduanya mengutamakan pengalaman. Perbedaannya positivisme membatasi diri
pada pengalaman-pengalaman objektif, sedangkan empirisme masih menerima
pengalaman yang subjektif.
· Beberapa tokoh dari aliran ini antara lain August
Comte, John Stuart Mill dan Herbert Spencer.
· August Comte menyatakan bahwa perkembangan
pemikiran manusia, baik sebagai pribadi maupun manusia secara keseluruhan
meliputi tiga zaman, yaitu: zaman teologis, zaman metafisis dan zaman positif.
5. Pragmatisme
· Mazhab ini muncul pada awal abad 20.
· Mazhab ini mengajarkan bahwa yang benar adalah apa
yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan membawa akibat yang bermanfaat
secara praktis.
· Pedoman pragmatisme adalah logika pengamatan.
Pragmatisme bersedia menerima segala sesuatu, asal saja membawa akibat yang
praktis.
· Beberapa pemikir dari aliran ini adalah William
James dan John Dewey.
· John Dewey misalnya, menyatakan bahwa tugas
filsafat adalah memberikan garis-garis pengarahan bagi perbuatan dalam
kenyataan hidup. Oleh karena itu filsafat tidak boleh tenggelam dalam
pemikiran-pemikiran metafisis yang tidak ada faedahnya.
6. Eksistensialisme
· Eksistensialisme berkembang pada abad 20.
· Eksistensialisme adalah filsafat yang memandang
segala gejala dengan berpangkal kepada eksistensi.
· Eksistensi adalah cara manusia berada dalam dunia.
Cara berada manusia dalam dunia berbeda dengan cara berada benda-benda.
Benda-benda berada dengan tidak sadar tanpa hubungan. Sedangkan manusia berada
di dunia justru berhubungan dengan sesama manusia dan berhubungan dengan
benda-benda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar